Senin, 21 Februari 2011

Asal Usul Nama Indonesia

Dalam suatu seminar di awal tahun 2002, Pramoedya Ananta Toer melontarkan pernyataan yang menggelitik. Katanya, kurangnya kesadaran sejarah menyebabkan negeri ini kacau balau. Bahkan tidak mengoreksi diri.

Penulis yang sejumlah karyanya dibredel di masa Orde Baru itu menggugat, “Mengapa negeri ini dinamakan Indonesia? Bukankah itu artinya Kepulauan India? Itu salah, tapi kita tidak bisa dan tidak mau memperbaiki nama.”

Apalah arti sebuah nama, kata pujangga Inggris, William Shakespeare. Tentu akan lain persoalannya jika menyangkut nama sebuah negara. Kalaupun nama negara ini kemudian diganti, akan sederhanakah proses dan akibatnya?

Kata ‘Indonesia’ diperkirakan berasal dari kata Indos Nesos, suatu bahasa perdagangan kuno untuk kawasan sekitar Selat Malaka, yang berarti Kepulauan India. Tentu merupakan sebuah kerancuan jika Indonesia dianggap sama dengan India. Bagaimana bisa dua negara yang berbeda letak geografisnya itu disamakan?

Awalnya, Indonesia dikenal sebagai Hindia Belanda (Dutch Indies), Netherland Indies, atau Hindia Timur (East Indies). Seorang ahli geografi berkebangsaan Jerman, Adolf Bastan, yang dianggap pertama kali mempopulerkan nama Indonesia. Ia pertama kali menggunakan nama Indonesia dalam karyanya yang berjudul “Indonesien oder die Inseln des Malayischen Archipels (1884). Tentu saja yang dimaksudkan dengan ‘Indonesien‘ adalah ‘Kepulauan Nusantara’. Sejak itu, kata Indonesia menjadi lazim dalam khazanah ilmu pengetahuan, terutama dalam ilmu etnologi dan ilmu bahasa.

Namun, ada perkiraan bahwa nama Indonesia lebih tua daripada perkiraan semula. Diduga juga, seorang etnolog Inggris James Richardson Logan sudah memakai nama Indonesia pada 1850. Tepatnya dalam karangannya di “Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia” yang berjudul “The Ethnology of the Indian Archipelago“.

Begitupun G.W.Earl, dianggap sebagai pendahulu. Ia memakai istilah “Indu-nesians” dan “Malayunesian” untuk menunjuk penduduk kepulauan ini, meski tidak sampai pada penamaan Indonesia untuk kepulauan yang menjadi surga bagi perdagangan rempah-rempah saat itu. Earl menyebutkan kata ‘Indu-nesian‘ hanya dalam arti etnologis. Sedangkan Logan memberikan arti kata ‘Indonesia’ dari sudut geografis.

Logan tidak keberatan terhadap nama Indonesia, meski bagi orang Eropa kata itu kedengaran berbau bahasa Yunani. Menurut dia, kata ‘nusa’ -artinya pulau- yang dari bahasa Melayu mungkin sama tuanya dengan kata ‘nesos‘ dari bahasa Yunani.

Selanjutnya, sejak 1992 dalam dunia politik nama itu secara konsekuen dipakai oleh Perhimpunan indonesia (PI), gerakan yang beranggotakan para mahasiswa bumiputera di Belanda. PI, yang antikolonialisme dan imperialisme dengan tokoh sentral Bung Hatta, mempunyai agenda “Indonesia merdeka dari penjajahan”. Bersamaan dengan itu, pengertian dan konsep ‘Indonesia’ menjadi milik umum di kalangan kaum nasionalis Indonesia. Yang dimaksud dengan Indonesia tentunya seluruh wilayah yang tengah dikuasai Belanda.

Puncaknya terjadi pada 28 Oktober 1928, dengan adanya ikrar dari para pemuda, yang kemudian dikenal sebagai peristiwa Sumpah Pemuda.

Meski “kacau balau” seperti kata Pramoedya, sampai-sampai penyair Taufik Ismail pun menulis “Malu (Aku) Menjadi Orang Indonesia“, serta mengalami krisis di segala bidang dan ancaman separatisme, Indonesia tetap ada dan utuh hingga kini. Namanya pun tetap Indonesia, sebuah negara yang terbentang dari Sabang hingga Merauke dengan hampir 14.000 pulau yang dihuni oleh ratusan juta manusia dari beraneka etnis dan bahasa.


dikutip dari :  
http://forum.vivanews.com/showthread.php?t=72845

Rabu, 16 Februari 2011

Teh (Tea)

Teh merupakan minuman berkasiat yang terbukti dari jaman dulu hingga sekarang, berbagai manfaatnya telah dibuktikan secara empirik dan riset. Berbagai macam jenis teh, mulai dari teh hijau, teh hitam, teh buatan, hingga teh putih yang baru populer saat ini setelah khasiatnya berhasil disembunyikan selama ratusan tahun. Berikut ini data yang lengkap namun sederhana dari teh :



Kandungan Teh :
1. Flouride
2. Asam amino L-theanine (memperkuat imune tubuh)
3. Antik oksidan (Polifenol – 10 kali lipat dibanding sayuran, flavonoid)
4. Quercetin, kaempfrol, dan myricetin (mencegah pengapuran pembuluh darah)
5. Cafein 40 mg percangkir

Jenis Teh dan Karakteristiknya :
1. Teh Hitam
  • Disebut juga sebagai teh merah oleh bangsa Cina, Jepang dan Korea. Merupakan jenis teh yang paling populer dan sering dikonsumsi di Asia, termasuk Indonesia. Teh hitam lebih lama mengalami proses oksidasi dibanding the-teh lainnya. Jenis teh ini memiliki aroma kuat dan bisa bertahan lama jk disimpan dg baik
  • Katekin lebih sedikit
  • Tiga cangkir teh hitam setiap hari dipercaya dapat menurunkan resiko penyakit kardiovaskuler seperti penyakit jantung, menurunkan kadar kolesterol, hipertensi, dan stroke. Karena zat flavonoid quercetin, kaempfrol, dan myricetin dalam teh yang dapat mencegah kerusakan pembuluh darah akibat oksidasi kolesterol, mempengaruhi kadar hormon stress
  • Masa seduh : 3 – 5 menit, 100 ‘C
2.  Teh Hijau
  • Jenis teh ini adalah yang paling populer di Cina dan Jepang. Juga dianggap sebagai teh yang paling bermanfaat bagi kesehatan, terutama karena khasiatnya melawan kanker. Teh ini diperoleh dari pucuk daun teh segar yang mengalami pemanasan dengan uap air pada suhu tinggi
  • Manfaat : melangsingkan tubuh
  • Masa seduh : 1 – 3 menit, 70 ‘C
3. Teh Putih
  • Dibuat dari pucuk daun teh paling muda yang masih dipenuhi bulu halus. Teh putih tidak mengalami proses fermentasi, hanya diuapkan dan dikeringkan.Daun teh putih setelah dikeringkan tidak berwarna hijau tapi berwarna putih keperakan dan jika diseduh berwarna lebih pucat dengan aroma lembut dan segar
  • Katekin dalam jumlah tinggi
  • Proses produksi teh putih ini terdiri atas dua tahap, yakni penguapan dan pengeringan. Terkadang teh putih juga difermentasi dengan sangat ringan. Tanpa adanya pelayuan, penggilingan dan fermentasi ini membuat penampilannya nyaris tak berubah. Teh yang dihasilkan pun berwarna putih keperakan. Ketika dihidangkan, teh putih memiliki warna kuning pucat dan aroma yang lembut dan segar. Teh ini merupakan yang paling lembut di antara semua jenis teh. Untuk memproduksi teh hijau juga tidak bisa dilakukan sembarangan
  • Diklaim mempunyai manfaat terbaik dari semua jenis teh
  • Manfaat : menekan sel kanker, mencegah obesitas, menangkal radikal bebas lebih baik dari jenis teh lain, mencegah penuaan, mencegah masalah kulit, melangsingkan tubuh
  • Masa seduh : 5 – 7 menit, 60 ‘C
4. Teh Oolong
  • Teh tradisional cina yang mengalami proses oksidasi atau fermentasi sebagian. Karena hanya setengah difermentasi, bagian tepi daunnya berwarna kemerahan sedang bagian tengah daunnya tetap hijau. Rasa seduhan teh oolong lebih mirip dengan teh hijau, namun warna dan aromanya kurang kuat dibandingkan teh hitam
  • Masa seduh : 5 – 7 menit
5. Teh Herbal (Teh bohongan)
  • Jenis teh yang disebut tisane atau herbal tea ini bukan dibuat dari daun teh (Camelia Sinensis). Namun dibuat dari daun, bunga, akar dan biji tumbuhan, contoh Tisane yang terkenal adalah Chamomile, Hibiscuss atau Rosela dan Bunga Krisant
  • Masa seduh : 5 – 7 menit
Anjuran minum teh :
1. Lansia di Jepang yang mengkonsumsi teh 2 gelas per hari, mengalami penurunan resiko kerusakan otak sebanyak 50% dibandingkan lansia yang tidak atau mengkonsumsi teh hijau kurang dari 2 gelas sehari
Kekurangan teh :
1. Tidak boleh diminum bila lebih dari 24 jam – menyebabkan diare
2. Bila berlebihan mengganggu penyerapan zat besi hingga penyebab animea, mengganggu fungsi ginjal, bahkan dapat merusak ginjal
3. Wanita menyusui dilarang minum teh kental
Manfaat teh :
Berikut ini adalah manfaat yang didasarkan pada berbagai hasil penelitian.
1. Dapat mencegah dan menurunkan tekanan darah tinggi
2. Mencegah timbulnya kadar gula darah yang tinggi
3. Menurunkan kadar kolesterol
4. Menurunkan resiko terkena berbagai penyakit hati
5. Menurunkan resiko terkena stroke
6. Membantu tubuh dalam melawan virus (seperti virus influenza)
7. Dapat menghambat penurunan fungsi syaraf
8. Memperbaiki fungsi kognitif
9. Bermanfaat bagi kesehatan gusi
10. Mencegah sesak nafas
11. Mengurangi stress
12. Menghilangkan kelelahan dan keletihan
13. Mampu mencegah timbulnya penyakit kanker
14. Mampu mengendalikan pertumbuhan tumor
15. Membantu penyembuhan penyakit kanker
16. Membantu menurunkan berat badan
17. Mengurangi resiko timbulnya radang sendi dan reumatik
18. Berfungsi sebagai anti radang tenggorokan
19. Mencegah osteoforosis
20. Mencegah timbulnya alergi
21. Melindungi lever
22. Mencegah hepatitis
23. Membantu menghalangi penyebaran virus HIV
24. Mengurangi bahaya merokok
25. Memperlambat penuaan
26. Baik dikonsumsi untuk penderita diabetes
27. Mampu mencegah keracunan makanan


Disusun kembali dan disadur Oleh :
Wildans
Sumber :
1. http://www.republika.co.id/berita/29222/Teh_Khasiat_Dalam_Ritual_Menyeduh
2. http://kosmo.vivanews.com/news/read/64227-teh_putih_lebih_berkhasiat_dari_teh_hijau
3. http://tjiahendra.blog.binusian.org/2009/08/17/teh-putih-sangat-berkhasiat/
4. http://carahidup.um.ac.id/2009/06/hambat-obesitas-dengan-teh-putih/
5. http://www.pitoyo.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=50
6. http://theseekers.multiply.com/reviews/item/7
7. http://www.nwipp-newspapers.com
8. Bacaan di perpustakaan

Fakta menarik tentang Kopi

Tahukah anda secangkir espresso kandungan kofeinnya lebih rendah dari secangkir kopi?

Secangkir kopi mengandung 115 milligram kafein, secangkir espresso (dan kopi tubruk/saring) mengandung sekitar 80 mg kafein, sedangkan kopi instan mengandung sekitar 65 mg kafein. Kopi de-kafein ternyata tidak bebas kandungan kafein, masih mengandung sekitar 3 mg kafein. Satu kaleng Coca-Cola mengandung sekitar 23mg kandungan kafein, Pepsi Cola 25mg, Mountain Dew 37mg, dan TAB 31mg. Teh mengandung sekitar 40 mg kafein, sedangkan satu ons coklat mengandung 20 mg.
Kopi adalah stimulan yang terkenal di dunia : 4 dari 5 orang Amerika meminum kopi, menghabiskan lebih dari 400 juta cangkir sehari. Di Skandinavia komsumsi kopinya lebih dari 12kg (26lb) per kapita. Dengan lebih dari 25 juta orang yang dipekerjakan di industri ini, kopi menduduki peringkat kedua terbesar dalam perdagangan dunia setelah minyak bumi.
Walaupun kopi diyakini telah tumbuh didekat Laut Merah sejak abad ke 7, seorang penulis Arab di abad ke 15, Shehabeddin Ben, menulis bahwa orang-orang Etiopia telah menikmati minuman kopi jauh lebih lama dari yang pernah diketahui orang.Pada abad ke-16, perkebunan kopi ditemukan di dataran Yaman, Arab. Setelah seorang dutabesar Turki memperkenalkan kopi ke pengadilan Raja Louis XIV pada tahun 1669, dengan cepatnya kopi menyebar ke bangsa Europa. Beberapa tahun kemudian, orang-orang Belanda memperkenalkan kopi ke pulau Jawa di Indonesia. Pada tahun 1714, seorang Prancis, Desclieux, membudidayakan kopi dengan cara menanamkan tangkainya di kepulauan Martinique. Perkebunan kopi kemudian merebak dari French Guiana ke Brazil dan Amerika Tengah. Saat ini perkebunan kopi telah berada diseluruh dunia.
Kopi merupakan biji-bijian dari pohon jenis Coffea. Satu pohon kopi dapat menghasilkan sekitar 1kg (2lb) kopi per tahun. Ada lebih dari 25 jenis kopi, dengan 3 jenis utama yang paling terkenal adalah Robusta, Liberia dan Arabica, yang mewakili 70% dari total produksi.
Kafein dapat meningkatkan daya aspirin dan obat-obatan penghilang rasa sakit lainnya,itu sebabnya pada beberapa jenis obat unsur kafein ditambahkan. Ironisnya, kafein juga merupakan penyebab utama sakit kepala. Wanita yang meminum 2 cangkir atau lebih perharinya dapat meningkatkan resiko terkena perapuhan tulang (osteoporosis). Tapi hal ini dapat dikurangi resikonya dengan memperbanyak minu susu atau yoghut untuk mengganti hilangnya kandungan kalsium. Banyak hasil riset yang menyatakan bahwa kafein dapat mengurangi tingkat kesuburan, dan bila diminum pada saat hamil dapat mengakibatkan kelahiran dini atau cacat lahir..
Kafein dapat dihilangkan dari kopi dengan cara mencampur biji kopi yang masih hijau dengan larutan chlorinated hydrocarbon. Kopi instan diperoleh dengan cara mencampur biji kopi yang digiling dan merebusnya dengan air panas. Air rebusan tersebut kemudian diuapkan secara menyemprot dalam tekanan tinggi, yang akhirnya akan meninggalkan bubuk kopi halus. Pada beberapa produksi, biji kopi diganti dengan chicory (sejenis tumbuhan liar), ara, korma, malt, atau jawawut (barley), yang rasanya akan menyerupai rasa kopi asli.